Pada tanggal 24 September hingga 2 Oktober 2025, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melaksanakan study tour ke Prefektur Ishikawa, Jepang. Kegiatan ini diikuti oleh tiga mahasiswa terpilih dan satu dosen pendamping, yaitu Dr. Ubaidillah Zuhdi.

Program ini bertujuan untuk memperluas koneksi UNUSA di kancah internasional sekaligus membuka peluang karier bagi mahasiswa untuk berkarier di Jepang. Selama lebih dari seminggu, kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi universitas, berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat Jepang melalui pengalaman tinggal di homestay, serta melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan yang menjadi mitra potensial. Kegiatan study tour ini terselenggara berkat kerja sama UNUSA dengan YOU-I JAPAN, sebuah perusahaan yang berperan sebagai kolaborator dan penghubung antara UNUSA dan pihak Jepang. YOU-I JAPAN tidak hanya menjadi tour guide selama kegiatan berlangsung, tetapi juga membantu menjembatani komunikasi dan kerja sama antara kedua pihak agar kegiatan berjalan lancar dan bermakna.

Perjalanan menuju Jepang dimulai dari Bandara Juanda, Surabaya, dengan rute menuju Jakarta, kemudian transit di Shanghai, Tiongkok, sebelum akhirnya mendarat di Bandara Komatsu, Prefektur Ishikawa, Jepang. Setibanya di Jepang, rombongan disambut hangat oleh Yamada-san, pemilik perusahaan YOU-I JAPAN yang akan mendampingi selama kegiatan berlangsung, bersama seorang mahasiswa magang dari Universitas Komatsu. Kami tiba di Bandara Komatsu sekitar pukul 15.30 waktu setempat, sedikit terlambat dari jadwal semula, yaitu pukul 12.30, karena adanya penundaan penerbangan oleh maskapai China Eastern Airlines. Tanpa menunggu lama, sore harinya perjalanan dilanjutkan menuju Kota Komatsu untuk melakukan kunjungan perdana ke Universitas Komatsu. Di sana, para peserta disambut dengan ramah dan berkesempatan berdialog serta berkenalan lebih dekat dengan pihak universitas.

Malam harinya, rombongan menginap di Hotel Mystays Kanazawa. Setelah beristirahat sejenak, kami menyempatkan diri untuk berjalan-jalan menikmati suasana malam di Kota Kanazawa sambil berbelanja di 7-Eleven. Keesokan paginya, perjalanan dilanjutkan menuju Komatsu International Association (KIA) yang berjarak sekitar 30 menit dari hotel. Di tempat tersebut, kami diperkenalkan dengan keluarga homestay Komatsu yang akan menjadi tempat tinggal kami selama program berlangsung. Kesan pertama yang kami rasakan adalah keramahan dan keterbukaan masyarakat Jepang dalam menyambut tamu asing. Setelah sesi perkenalan dan diskusi mengenai aturan serta etika selama tinggal di homestay, kami pun berpencar menuju rumah masing-masing. Pembagian homestay dibagi menjadi dua keluarga: saya dan satu teman saya tinggal bersama keluarga Miahara-san, sementara satu teman lainnya menempati rumah keluarga homestay yang berbeda.

Selama tinggal di homestay, kami menjalani berbagai aktivitas yang menarik dan penuh makna. Kami merasakan langsung bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, berinteraksi sepenuhnya menggunakan bahasa Jepang, serta saling bertukar budaya dengan memperkenalkan Indonesia kepada keluarga tuan rumah. Pengalaman ini juga menjadi kesempatan berharga untuk belajar menyesuaikan diri dengan pola hidup, kebiasaan, dan nilai-nilai yang berlaku di Jepang.

Pada hari Minggu, tibalah saatnya kami berpisah dengan keluarga homestay di Komatsu. Suasana perpisahan berlangsung hangat dan haru karena dalam waktu singkat kami sudah merasa begitu dekat seperti keluarga sendiri. Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas sambutan serta pengalaman berharga yang diberikan, kami melanjutkan perjalanan menuju kota berikutnya, Hakusan, untuk tinggal bersama keluarga homestay yang baru bernama Oribe-san.

Selama tinggal bersama keluarga homestay di Hakusan, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat menarik seperti Museum Dinosaurus yang berada di Prefektur Fukui, Shishi World, dan Train Park Hakusan. Setiap kunjungan memberikan pengalaman baru yang berkesan—mulai dari mengenal sejarah kehidupan purba di museum, menikmati suasana khas Jepang di tempat wisata lokal, hingga merasakan kedekatan budaya serta keramahan masyarakat setempat. Semua kegiatan tersebut membuat masa tinggal saya di Hakusan semakin menyenangkan dan penuh pembelajaran.

Selama tinggal di Jepang, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga, mulai dari budaya, teknologi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Namun, hal yang paling berkesan bagi saya adalah kedisiplinan dan kebersihan masyarakat Jepang. Di sana, saya harus menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan yang serba cepat, efisien, dan teratur. Awalnya terasa sulit, tetapi seiring waktu saya menyadari bahwa kunci dari perencanaan dan jadwal yang teratur berawal dari kebiasaan kecil—seperti bangun tepat waktu, disiplin terhadap jadwal, serta bertanggung jawab atas hal-hal sederhana, misalnya membersihkan kamar mandi setelah digunakan. Dari hal-hal kecil itulah saya memahami bagaimana budaya disiplin yang kuat di Jepang terbentuk dan menjadi ciri khas bangsa mereka hingga kini.

Sebagai penutup, pengalaman study trip di Prefektur Ishikawa menjadi salah satu momen paling berharga dalam hidup saya. Melalui kegiatan belajar, kunjungan budaya, hingga tinggal bersama keluarga homestay, saya tidak hanya memahami Jepang dari sisi akademik, tetapi juga dari nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa saling menghargai. Semua pengalaman ini membuka pandangan baru tentang bagaimana hidup dengan lebih teratur dan bermakna. Saya berharap suatu hari nanti bisa kembali ke Jepang, tidak hanya sebagai pelajar, tetapi juga sebagai seseorang yang membawa semangat positif dari pengalaman luar biasa ini. また日本に行きたいな

Oleh: Arfiansyah Rahman Muhartanto, Alumni Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital.