Surabaya, 14 November 2023 – Hotel Novotel Samator Surabaya menjadi pusat perhatian para pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur pada hari Selasa, 14 November 2023. Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur menggelar rapat koordinasi yang menjadi ajang strategis untuk menggali potensi dan menguatkan fondasi ekonomi berbasis syariah di wilayah tersebut.
Dengan diadakannya Rapat Koordinasi yang diprakarsai oleh Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur, para pemangku kepentingan dari berbagai sektor berkumpul untuk merumuskan langkah-langkah strategis guna mengembangkan dan memperkuat sistem ekonomi berbasis syariah di wilayah ini.
Rapat koordinasi ini tidak hanya melibatkan perwakilan pemerintah daerah, namun juga tokoh-tokoh ekonomi, perbankan syariah, pelaku usaha, dan akademisi. Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FEBTD UNUSA) menjadi salah satu dari pihak akademisi yang menghadiri kegiatan tersebut. Kehadiran beragam pihak menjadi refleksi semangat kolaboratif dalam mewujudkan visi bersama, yakni memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur.
Menatap Masa Depan Ekonomi Syariah
Rapat ini diawali dengan sambutan dari Ketua KDEKS Jawa Timur, yang menyampaikan urgensi penguatan sektor ekonomi dan keuangan syariah. Beliau menggarisbawahi bahwa keberhasilan tidak dapat dicapai tanpa kerja sama yang erat antara sektor swasta, pemerintah, dan lembaga keuangan syariah. “Penguatan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan merupakan komitmen bersama untuk membangun fondasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dialog Terbuka dan Berkesinambungan
Rapat ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah wadah dialog terbuka. Peserta rapat, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, memanfaatkan kesempatan ini untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, dan ide. Diskusi intensif melibatkan berbagai aspek, mulai dari inovasi produk dan layanan keuangan syariah hingga pemberdayaan masyarakat ekonomi syariah.
Para perwakilan perbankan syariah menyampaikan pengalaman sukses dan tantangan yang dihadapi dalam menghadirkan produk-produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Di sisi lain, pelaku usaha turut berbagi pandangan mereka mengenai peluang dan kendala dalam beroperasi di lingkungan ekonomi yang berorientasi syariah.
Fokus Peningkatan Kapasitas Manusia
Rapat Koordinasi ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola ekonomi dan keuangan syariah. Akademisi turut ambil bagian dalam membahas strategi pendidikan dan pelatihan yang relevan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini. Peningkatan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat menjadi fokus penting guna memastikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan sehari-hari.
Kesepakatan Bersama untuk Aksi Lanjutan
Seiring berakhirnya rapat, peserta sepakat untuk tidak hanya berhenti pada tahap diskusi penguatan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur. Rencana aksi kongkret akan segera dirumuskan, mencakup langkah-langkah implementatif untuk mewujudkan visi penguatan ekonomi berbasis syariah. Selain itu, rapat menyoroti keberhasilan inisiatif Produk Halal, dengan Ketua KDEKS Jawa Timur menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi syariah. Di samping itu, fokus juga diberikan pada pembangunan zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat) di tingkat daerah dan universitas, dimulai dari ITS dan Kota Kediri.
Pencapaian tersebut terintegrasi dengan kesepakatan bersama untuk meningkatkan kegiatan Social Economy Sharia. Peserta rapat berkomitmen pada gerakan Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF), mengakui peran pentingnya dalam mendukung masyarakat yang membutuhkan dan mendorong distribusi ekonomi yang lebih adil. Selain itu, literasi keuangan syariah juga menjadi fokus, khususnya untuk generasi muda. Universitas akan menjadi pusat penyebaran ilmu keuangan syariah melalui berbagai kegiatan literasi, seperti seminar, workshop, dan program pengembangan keterampilan, guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ZISWAF.
Dengan demikian, kesepakatan bersama ini tidak hanya mengarah pada penguatan ekonomi dan keuangan syariah, melainkan juga merangkul Produk Halal, mengembangkan zona KHAS, memperkuat ZISWAF, dan meningkatkan literasi keuangan syariah. Semua langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem berkelanjutan, mencerminkan komitmen berkelanjutan dari rapat koordinasi tersebut.
Merangkul Inovasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Diskusi juga menyoroti pentingnya merangkul inovasi dalam pengembangan produk dan layanan keuangan syariah. Peluang untuk menerapkan teknologi baru dan model bisnis yang inovatif diidentifikasi sebagai kunci keberhasilan dalam memperluas cakupan layanan keuangan syariah dan meningkatkan daya saing di pasar.
Sebagai catatan, potensi besar yang masih belum terkoreksi dengan baik adalah produk Muslim-friendly tourism, yang menjadi peluang strategis untuk meningkatkan sektor pariwisata yang berbasis syariah di Jawa Timur.
Kesimpulan: Mengukuhkan Jawa Timur sebagai Pusat Ekonomi Syariah Unggul
Rapat Koordinasi Pengembangan dan Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa Timur hari ini merupakan langkah awal yang kuat menuju pembentukan ekonomi berbasis syariah yang dinamis dan inklusif. Melalui kolaborasi yang sinergis, diharapkan Jawa Timur dapat mengukuhkan posisinya sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah unggul di Indonesia.
Dengan tekad kuat dan kerja sama yang erat, peserta rapat yakin bahwa langkah-langkah strategis yang diambil hari ini akan membawa dampak positif jangka panjang. Penguatan ekonomi dan keuangan syariah bukan hanya untuk kepentingan sekarang, melainkan investasi bagi masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
(Penulis: Niken Savitri Primasari dan Ubaidillah Zuhdi)
Komentar Terbaru