Pada tanggal 21 November 2023, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya turut serta dalam sebuah acara yang penuh makna, yaitu Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Halal Aman Sehat (Zona KHAS). Acara tersebut diadakan di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, sebagai langkah konkret menuju perwujudan visi Indonesia sebagai produsen halal terbesar di tahun 2024.
Acara ini dimulai dengan sambutan hangat dari Mohammad Ghofirin, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Jawa Timur. Dalam pengantar yang inspiratif, Ghofirin menggarisbawahi peran kunci Jawa Timur sebagai pemimpin dalam mengembangkan zona kulinernya. Ini menjadi fondasi penting untuk memahami bagaimana kehadiran Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dapat memberikan kontribusi berarti dalam mewujudkan visi tersebut.
Sesi pertama diisi oleh Dr. Hj. Siti Nur Husnul Yusmiati STP., M.Kes, seorang tokoh utama dalam bidang halal. Dalam presentasinya yang mendalam, Dr. Siti Nur Husnul Yusmiati membahas peran kunci Jawa Timur dalam mendorong Indonesia menjadi produsen halal dunia. Sebagai Anggota Komite Fatwa Produk Halal Kemenag RI dan Kepala Divisi Pengembangan Industri Halal KDEKS Jatim, beliau membawa pemahaman yang kaya tentang tantangan dan peluang di dunia kuliner halal.
Dr. Siti Nur Husnul Yusmiati menyoroti langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh lembaga pendidikan dan bisnis di Jawa Timur untuk mendukung pertumbuhan industri halal. Dalam konteks ini, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya memiliki potensi besar untuk memainkan peran sentral dalam menyelaraskan kurikulum dan riset dengan kebutuhan industri.
Beliau membahas perkembangan kuliner halal, keamanan pangan, dan kesehatan dengan fokus pada Jawa Timur. Pengembangan industri halal menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan strategi yang matang, dan Dr. Siti Nur Husnul Yusmiati memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana Jawa Timur dapat menjadi motor penggerak utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Sesi berikutnya membawa perhatian pada aspek kesehatan dengan presentasi tentang “Jaminan Pangan Aman Sehat dalam Sektor Kesehatan.” Presentasi ini mengarah pada pentingnya memastikan keamanan dan ketersediaan pangan dalam mendukung pengembangan zona halal. Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dan industri untuk membangun kerangka kerja yang kuat terkait dengan aspek ini.
Sesi terakhir, “Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat: Best Practice – Zona KHAS-ITS,” disampaikan oleh Prof Setiyo Gunawan, seorang akademisi dan praktisi di bidang teknologi. Profesor Gunawan membawa perspektif unik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan memberikan wawasan tentang praktik terbaik dari Zona KHAS-ITS.
Dalam presentasinya, Prof Setiyo Gunawan menguraikan upaya konkret yang telah dilakukan oleh ITS dalam mengembangkan zona kulinernya. Melalui Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) serta Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), ITS aktif terlibat dalam mengimplementasikan praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh pemangku kepentingan lainnya di Jawa Timur.
Partisipasi Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dalam acara ini membuktikan komitmennya untuk mendukung pengembangan industri halal di tingkat lokal maupun nasional. Melalui kehadiran dalam rapat koordinasi ini, perguruan tinggi tersebut berharap dapat berkontribusi lebih lanjut dalam mencetak sumber daya manusia yang siap bersaing dalam industri halal yang semakin berkembang.
Secara keseluruhan, rapat koordinasi ini tidak hanya menjadi platform untuk bertukar ide dan pengalaman, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju mewujudkan impian Indonesia sebagai produsen halal terbesar di tahun 2024. Dengan kolaborasi antarstakeholder, termasuk perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, diharapkan Jawa Timur dapat terus mengukir prestasi dalam industri halal yang semakin strategis bagi perekonomian Indonesia.
Penulis: Niken Savitri Primasari
Komentar Terbaru