Dalam sebuah acara Sharing Session yang diselenggarakan oleh ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), para akademisi dari berbagai institusi di Jawa Timur, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FEBTD UNUSA), berkumpul untuk mendiskusikan topik yang relevan dengan kondisi ekonomi terkini. Salah satu topik yang dibahas adalah “Perkembangan Terkini Ekonomi Jawa Timur”. Acara ini menjadi penting karena menghadirkan pemateri yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu Bapak Erwindo Kolopaking, yang menjabat sebagai Deputi Advisor Bank Indonesia Regional 4 Jawa Timur.
Dalam presentasinya, Bapak Erwindo Kolopaking menyoroti fenomena terkait kenaikan suku bunga BI sebesar 0,5 poin. Beliau menjelaskan bahwa kebijakan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah, khususnya di Jawa Timur. Berdasarkan hasil laporan Bank Indonesia per daerah, terungkap bahwa Kota Sumenep dan Bojonegoro merupakan dua kota yang mengalami tingkat inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pertumbuhan ekonominya.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, tingkat inflasi Jawa Timur masih berada di bawah rata-rata inflasi nasional. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Timur relatif lebih stabil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Adanya peningkatan arus kas masuk dan keluar di Jawa Timur pada triwulan pertama tahun 2024, terutama dipicu oleh momentum Hari Raya Idul Fitri, menjadi salah satu indikator positif dalam perkembangan ekonomi daerah ini.
Bapak Erwindo Kolopaking juga membahas tantangan dan prospek perekonomian global yang berkaitan dengan dinamika geopolitik, seperti konflik di Ukraina, perang di Gaza, dan juga pemilihan presiden di Amerika Serikat yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2024. Semua faktor ini berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan, tentu saja, berdampak pada ekonomi lokal, termasuk di Jawa Timur.
Namun demikian, Bank Indonesia memproyeksikan bahwa perekonomian Jawa Timur pada tahun 2024 akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% dari tahun sebelumnya. Proyeksi ini merupakan kabar baik bagi para pelaku ekonomi dan masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan, menandakan bahwa potensi ekonomi daerah ini terus berkembang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global maupun domestik.
Dalam diskusi yang terjadi setelah presentasi, para akademisi dan peserta acara mengevaluasi informasi yang disampaikan oleh Bapak Erwindo Kolopaking. Mereka menyadari pentingnya pemahaman yang mendalam tentang kondisi ekonomi lokal untuk perencanaan pembangunan di masa depan.
Acara ini juga menjadi forum bagi para akademisi dan praktisi ekonomi di Jawa Timur untuk bertukar pikiran dan gagasan. Berbagai ide dan strategi dibahas untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Dengan demikian, Sharing Session ISEI dengan topik “Perkembangan Terkini Ekonomi Jawa Timur” berhasil menjadi wadah yang bermanfaat bagi para akademisi dan praktisi ekonomi di Jawa Timur untuk saling berbagi informasi, pemikiran, dan strategi dalam upaya memajukan perekonomian daerah tersebut. Semoga hasil diskusi dan pemikiran yang dihasilkan dari acara ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ekonomi Jawa Timur ke depannya.
(Niken Savitri Primasari, SE.,Akt.,MM.)
Komentar Terbaru